Pemikiran dan ide-ide dari rakyat yang mencintai bangsa dan negaranya

Senin, 26 Januari 2009

Arah pendidikan

 Anda sarjana ?
Senang ? Boleh-boleh saja.
Bangga ? Nanti dulu deh.....
Bisa langsung kerja/menjalankan pekerjaan anda di kantor saat pertama masuk?
Banyak yang menjawab " TIDAK BISA !!"
 Terus di kampus apa yang Anda peroleh ?
Mmm...biasa...dapat teori.
TEORI ??
Orang kerja gak hanya teori coi.
 Menurut apa yang saya perhatikan waktu saya kuliah dulu serasa hanya memindahkan isi buku ke otak.
Kalau seperti itu buat apa saya repot-repot kuliah kalau cuma memindahkan isi buku ke otak ? Mending baca dirumah !
Di lapangan/tempat kerja O (nol) besar !!
 Kalau pendidikan lebih banyak teori gimana bisa bekerja, apalagi menciptakan lapangan kerja ??
Sepertinya perlu perubahan besar dalam sistem pendidikan kita, agar para lulusannya juga pandai dalam menjalankan pekerjaannya.
 Semoga anak cucu kita kelak tidak cuma pandai teori tapi juga mahir dalam mempraktekkan ilmu yang mereka dapat. Amin.

Pendidikan

 Kejarlah cita-citamu setinggi langit !
Sepertinya peribahasa itu perlu "sedikit modifikasi" menjadi "kejarlah cita-cita secukup uangmu"
 Sekolah jaman sekarang mahalnya minta ampuuun.
Banyak perguruan negeri di negeri ini dengan alasan untuk sumbangan ini itu mereka menarik biaya yang sangat mahal, bahkan untuk jurusan favorit bisa mencapai ratusan juta rupiah !!!
 Ohhh nasiiiib, mau jadi orang pintar/memperbaiki masa depan aja harus kaya dulu. Gimana bisa hidup bisa lebih baik ? Untuk menuntut ilmu aja perlu ratusan juta. Gimana bisa pandai dan maju kalau sekolah aja gak mampu bayar ??
 Kata orang tua, pendidikan anak itu adalah warisan paling berharga buat modal masa depan sang anak. Saya rasa para pemimpin kita tahu, tapi tidak menjalankan untuk rakyatnya. Jangan-jangan mereka juga bodoh seperti kita yah ??
 BBM, sembako, politik...cuma itu yang mereka urus.
Kalau ada bencana disuatu daerah selalu saja nomer satu yang dipertanyakan/dihitung kerugiannya...berapa rumah yang roboh, jembatan yang putus, jalan yang rusak, rakyat yang meninggal dll. Belum pernah sekalipun mereka mendahulukan menghitung berapa gedung/sarana belajar yang rusak dan guru/pengajar yang meninggal.
 Dulu waktu Jepang di bom atom sang kaisar memerintahkan menghitung berapa gedung sekolah yang masih ada dan berapa guru yang masih hidup !!
Investasi terbesar pasca bom atom terbesar untuk bidang pendidikan !!
Coba Anda lihat mereka sekarang ?
Maju luaaaar biasa !!
 Tolong kepada pihak yang berwenang bangun lagi/teruskan program IMPRES seperti dulu, kalau perlu bangun SMP, SMA, Universitas. Paling tidak maksimalkan yang sudah ada. Biar kelak kita bisa maju seperti Jepang !

Jalanku Sayang Jalanku Malang

 Sebelumnya minta maaf untuk pihak Dinas Perhubungan kalau tulisan ini tidak berkenan. Daripada cuma saya simpen malah bikin pusing, lebih baik saya tulis disini saja, siapa tau ada seseorang dari Dinas Perhubungan bisa memberi penjelasan dari pertanyaan orang bodoh seperti saya ini.
 Boleh dibilang waktu saya lebih banyak habis di jalan raya dibanding di rumah atau dikantor. Hampir disemua ruas jalan pasti ada lubang menganga, baik bekas galian maupun karena pecah-pecah.
 Sering saya lihat truk-truk "GAJAH" yang menganggkut muatan puluhan ton, contohnya truk trailer pengangkut semen sak.Mereka menganggut 500-1000 sak semen (20-40 TON) tapi mereka melewati jalan yang jelas-jelas tidak kuat menahan beban seberat itu ( jalan kelas IIIA )
 Bukannya dulu jalan ada kelasnya ?
Kok sekarang terkesan semua kendaraan boleh lewat yah ?
Tidak peduli berapapun yang mereka angkut.
 Ooooh....kan ada timbangan armada di jalan.
Ssst memangnya kalau overblass ( kelebihan muatan ) di denda/ditahan/dikurangi muatannya ?
Kok bisa tetep lolos yah ?
Apa karena "di elus-elus" lalu mereka di ijinkan lewat ?
 Apa gunanya tuh tempat-tempat pengecekan beban kendaraan ?
Kalau tidak bisa menyaring berat kendaraan mendingan bubarin aja deh, menghemat beban gaji pemerintah. Toh jalan-jalan tetap jadi rusak karena banyak kendaraan yang kelebihan muatan.
 Apa harus nunggu ada korban jiwa baru jalan yang rusak dibenerin, seperti kasus yang dulu menimpa artis senior negeri ini ??
Jalan yang rusak enggak segera dibenerin, eeeh...jalan yang masih mulus di aspal lagi. Karena pertimbangan apa ??

BBM

Weeeh BBM kok dipolitisir.
 Ada yang bilang BBM diturunkan karena untuk kepentingan kampanye...terus kalau gak karena alasan kampanye harga BBM gak bisa turun ?
Tolong dong para caleg jangan gunakan BBM untuk kepentingan politik...harga BBM diturunkan biar dapat kesan baik dari rakyat...bukannya dulu mereka juga yang menaikkan ?
Sebodoh itukah rakyat Indonesia ?
 Trus yang partai yang wakilnya gak duduk dipemerintahan/jadi presiden atau wakil presiden tolong dong jangan cuma bisa menghujat.
Belum tentu wakil partai Anda nanti kalau jadi presiden bisa berbuat lebih baik. Ingat coi...orang sirik tanda tak mampu. Semakin banyak menghujat semakin keliatan jeleknya. Kata orang bijak semakin banyak omong semakin kelihatan karakter seseorang, seperti air dalam teko yang dituang.
 So...gak usah banyak omong, bukti lebih berarti dari sejuta kata-kata dan pastinya lebih dihargai orang dibanding cuma janji-janji dan hujatan.
Kayak iklan rokok tuh: TALK LESS DO MORE !

Selasa, 20 Januari 2009

Janji Caleg

Pikiran dan pertanyaan ini timbul ketika saya (mungkin juga sebagian dari pembaca) membaca di media cetak maupun elektronik tentang janji-janji ataupun slogan/moto para caleg.
- Ada yang bilang mereka bekerja untuk rakyat.
Bekerja untuk rakyat ??
Realistis dong, imana-mana bekerja demi uang/harta coi.
Kalau yang namanya bekerja untuk rakyat itu namanya berkorban untuk/demi rakyat...bukan bekerja.
Kalau memang mereka bekerja untuk rakyat apa mereka sanggup untuk tidak menerima gaji/tunjangan jika nantinya mereka menjadi wakil rakyat ??
Bukannya tiap tahun ataupun tiap periode mereka selalu minta naik gaji/tunjangan ini itu ?
Belum lagi nanti minta ganti mobil dinas ?
Lha...itu uang dan berbagai fasilitas untuk siapa dong ?
Itu kan untuk kelancaran tugas sebagai wakil rakyat bro....Masa sih? Jujur gak tuh ?
Silahkan pembaca menilai sendiri.
- Saya berjanji jika nanti terpilih menjadi wakil rakyat...sekolah gratis, biar rakyat gak bodoh lagi. Hehehe....lha bukannya Anda punya sekolahan yang lumayan mahal (kalau tidak boleh dibilang paling) di sebuah kota besar di negeri ini ?
Jangankan untuk rakyat, untuk warga pemilihnya saja enggak ngasih sekolah gratis. So... ?
- Jika nanti saya terpilih, saya akan buka banyak lowongan kerja biar gak ada rakyat miskin lagi. Sssstt apa pada gak tau kalau SDM kita banyak yang belum siap kerja, alias makan teori doang ?
Mau buka usaha/kesempatan kerja baru apa enggak perlu biaya ? Lha mencicil hutang aja masih repot ( berat ) gimana mau bangun ini itu ?
Cari/tarik investor dong....Weleeeh kayak gak tau birokrasi di negeri ini "rumit", belum lagi banyak "pengemis" dengan alasan ini itu

Belum lagi wakil-wakil kita yang terhormat yang setelah menjabat mereka bukan hanya lupa tapi malah menyakiti hati pemilihnya....salah satunya ada yang korupsi.
Eeeeh lupa....kemaren-kemaren sebelum mendekati masa kampanye pada kemana yah para caleg ?
Kok baru nongol pas deket kampanye ?
Yang dulu sebelum duduk manis suaranya lantang...eeeh setelah terpilih diam seribu bahasa ( tidur kali yah, kayak lagi sidang aja...hehehe)
Mari kita pilih wakil dengan teliti dan bijak, bukan hanya karena janji-janji yang diucapkan demi mensukseskan pesta demokrasi dan memilih wakil rakyat yang benar-benar mau menjalankan amanah kita sebagai rakyat/pemilih.

Rabu, 14 Januari 2009

PEMILU

Sebentar lagi kita merayakan/menyelenggaran pesta demokrasi alias PEMILU.
Caleg banyak yang molai berkampanye, berteriak janji ini itu.
Iklan kampanye dimana-mana, TV, spanduk spanduk, baliho dll.
Hmmm...berapa uang yah yang digunakan?
Sepertinya belum ada kampanye dalam bentuk riil, bukan cuma omong kosong saat pemilu.
Misalnya membuka/menciptakan lowongan kerja...jelas-jelas akan mengurangi angka kemiskinan.
Gak perlu banyak omong tetapi dengan tindakan pasti akan mendapat simpati lebih dari para pemilih.
Kalau ada saran lain dari pembaca silahkan masukin aja, mudah-mudahan ada caleg yang baca dan menerapkan ide-ide kita.

UMR ( Upah Minimun Regional )

Nah ini dia masalah yang sensitif.
DEMO !!! NAIKAN UMR/UPAH !!!

Eiiiiiit.....maaf sabar dong, yuk kita koreksi diri dulu:
Pekerja/karyawan/buruh: naikin gaji dong, apa-apa sekarang mahal. upah/gaji gak cukup buat mencukupi kebutuhan. Peruhaan/kantor kan untungnya besar...milyaran coi....masak kita-kita cuma digaji dikit sih...alias gak cukup buat hidup. padahal kita kan dah kerja siang-malam, masa gak naik sih upahnya ???
Yuk kita demo aja biar upah naik
Pemilik/manajemen perusahaan: jangan dong UMR dinaikin, fakto-faktor produksi sekarang naik semua, yah kalau untung....lha kalau rugi emang karyawan mau nombokin ?
Belum lagi sekarang lagi krisis global, penjualan jadi seret.
Karyawan aja kerjanya lambat, kebanyakan ngerumpi/ngobrol bikin produktifitas rendah....gimana mau upah tinggi kalau out-put karyawan rendah ?
Gini aja deh, kita kasih beberapa ketentuan kalau karyawan tetep minta upah naik. Kita naikin ketentuan minimal out-put karyawan. Atau naikan upah 2X lipat tapi karyawan kita kurangi separuh ( 50% ). Kalau tetep gak mau kita ganti semua karyawan ( pecat ), toh masih banyak pengangguran yang mau. Atau kita tutup saja perusahaan ini, toh kita masih bisa hidup enak dari tabungan/deposito, lagipula sekarang cari kerja susah....kan masih untung orang bisa dapet kerjaan walaupun upahnya pas-pasan.

Saran penulis:
-kalau kerja yang giat dong, jangan cuma ngobrol aja biar out-put tinggi.
-anggaplah perusahaan adalah milik sendiri agar perusahaan tetap eksis dan kita tetap bisa bekerja
-buka/menciptakan pekerjaan sendiri. Sukur-sukur bisa menciptakan lowongan
-modal: modal gak harus berupa uang. Kepercayaan, pemikiran dan ide kerja bisa kita jadikan modal.

KESEMPATAN bukan hanya datang sendiri TETAPI HARUS kita CIPTAKAN

Sabar

Sabar, satu kata yang sangat pendek tapi paling susah kita lakukan.
Sabar itu perjuangan, perjuangan melawan diri sendiri....perjuangan yang sangat panjang hingga tutup usia. Perjuangan pastilah butuh pengorbanan, mengorbankan perasaan pribadi demi perasaan orang lain. Menahan amarah/ego/nafsu mungkin bagi sebagian orang sangatlah mudah tapi kalau seumur hidup bisa sabar apa ada yang bisa ?
Kita manusia diberi karuni emosi/nafsu tapi kita juga harus bisa belajar....sekali lagi belajar mengendalikannya...kok cuma belajar ?
Apa kita lupa...yang namanya masalah itu selalu timbul dan ada dalam hidup kita?
So kita akan selesai belajar bersabar setelah kita tutup usia kan ?

# Batu lawan Batu = pecah semua
Nafsu lawan sabar = selamat

DISIPLIN WAKTU

Banyak orang bilang waktu itu adalah emas, tapi apakah kita betul-betul paham akan maksutnya?
Tiap pagi sering dan banyak kita lihat karyawan/anak sekolah/mahasiswa buru-buru/ngebut dijalan biar gak terlambat absen, tapi sesampainya ditempat (kantor/sekolah/kampus) banyak yang santai-santai (pegawai yang sering bengong/baca koran/ngerumpi/main catur di kantor, siswa/mahasiswa yang gak merhatiin guru/dosen disaat jam sekolah/kuliah).
So apa itu yang namanya menghargai waktu ?
Udah susah-susah ngebut/buru-buru dengan resiko besar dijalan ( karena ngebut+sedikit ugal-ugalan+potong sana sini+kalo perlu langgar rambu lalulintas) tapi tidak menghasilkan/menambah ilmu.
Sepertinya disiplin waktu lebih bagus daripada harus buru-buru berangkat, hargai waktu disaat kerja dengan betul-betul bekerja.
Silahkan pembaca bertanya pada diri anda sendiri apakah anda masih seperti itu (tidak menghargai waktu) ?
Semoga ini berguna bagi kita semua, amin.

KKN

Waaah banyak sekali orang-orang yang berdemo, bertiriak anti KKN.
Demo yang damai adalah demo yang benar dan pasti akan didukung oleh masyarakat, dengan tujuan membuat perubahan ataupun menolak/memprotes peraturan atau kebjikan baru/lama yang berbau/mengarah ke KKN...atau mungkin ingin mengungkap adanya KKN....yang menurut pendemo tidak sesuai/tidak benar. OK itu bagus, tapi....sekali lagi tapi cobalah instropeksi dulu sebelum berdemo. Sudahkah kita/pelaku demo anti KKN benar-benar bersih dari KKN ??
Memang susah sih melihat kesalahan diri kita sendiri / KKN yang kita lakukan.
Cuma sekedar contoh, apakah anda membuat SIM (Surat Ijin Mengemudi) melalui prosedur yang benar (test SIM dll)....gak pake uang pelicin ? Urus KTP, masuk ke sekolah/universitas, cari pekerjaan/daftar kerja tanpa pelicin ?? Merayu/mendekati dosen biar dapet nilai bagus apa bukan secara tidak langsung termasuk KKN ?
Masih banyak contoh lain KKN pribadi/kecil-kecilan yang pernah atau sedang kita lakukan.
Kata orang bijak: "janganlah jadi maling yang teriak maling"
Molailah bersih diri dari KKN, gak perlu demo apalagi sampai anarkis....pasti KKN akan hilang dari negeri kita ini.

Label:

DPU

Sering kita lihat dijalan-jalan trotoar dan provider yang sering diubah-ubah bentuk (dikecilin/diperlebar). Padahal gak begitu ngaruh n kondisinyapun masih bagus. Apa ini bukan namanya PEMBOROSAN ? Ataukah hanya buat menghabiskan anggaran?
Belum lagi jalan yang sebelumnya mulus jadi berlubang karena bekas penggalian trotoar.
Ada lagi yang lebih menggelitik, pembangunan atau perbaikan saluran air/resapan hujan di jalan yang sering (kalau tidak boleh disebut pasti) yang dikerjakan saat musim hujan yang notabenenya di akhir tahun ( ngabisin anggaran APBD yah? ). Anak TK pun tahu: SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN ! Bukan menenteng payung (dilipat) sambil hujan-hujanan.
Gimana APBN/APBD gak devisit ???
Hmmm ... moga-moga kedepan bisa lebih baik