Pemikiran dan ide-ide dari rakyat yang mencintai bangsa dan negaranya

Senin, 26 Januari 2009

Jalanku Sayang Jalanku Malang

 Sebelumnya minta maaf untuk pihak Dinas Perhubungan kalau tulisan ini tidak berkenan. Daripada cuma saya simpen malah bikin pusing, lebih baik saya tulis disini saja, siapa tau ada seseorang dari Dinas Perhubungan bisa memberi penjelasan dari pertanyaan orang bodoh seperti saya ini.
 Boleh dibilang waktu saya lebih banyak habis di jalan raya dibanding di rumah atau dikantor. Hampir disemua ruas jalan pasti ada lubang menganga, baik bekas galian maupun karena pecah-pecah.
 Sering saya lihat truk-truk "GAJAH" yang menganggkut muatan puluhan ton, contohnya truk trailer pengangkut semen sak.Mereka menganggut 500-1000 sak semen (20-40 TON) tapi mereka melewati jalan yang jelas-jelas tidak kuat menahan beban seberat itu ( jalan kelas IIIA )
 Bukannya dulu jalan ada kelasnya ?
Kok sekarang terkesan semua kendaraan boleh lewat yah ?
Tidak peduli berapapun yang mereka angkut.
 Ooooh....kan ada timbangan armada di jalan.
Ssst memangnya kalau overblass ( kelebihan muatan ) di denda/ditahan/dikurangi muatannya ?
Kok bisa tetep lolos yah ?
Apa karena "di elus-elus" lalu mereka di ijinkan lewat ?
 Apa gunanya tuh tempat-tempat pengecekan beban kendaraan ?
Kalau tidak bisa menyaring berat kendaraan mendingan bubarin aja deh, menghemat beban gaji pemerintah. Toh jalan-jalan tetap jadi rusak karena banyak kendaraan yang kelebihan muatan.
 Apa harus nunggu ada korban jiwa baru jalan yang rusak dibenerin, seperti kasus yang dulu menimpa artis senior negeri ini ??
Jalan yang rusak enggak segera dibenerin, eeeh...jalan yang masih mulus di aspal lagi. Karena pertimbangan apa ??

0 Komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras memberikan komentar yang mengandung SARA!

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda